BerandaNews.com, Jakarta – Di tengah hiruk pikuk kota dan dominasi musik populer digital, sekelompok anak muda di Tangerang Selatan memilih untuk bernyanyi sambil melestarikan budaya. Svara Nusantara, sebuah komunitas paduan suara yang lahir karena kecintaan tulus terhadap kekayaan musikal serta warisan budaya Indonesia.
Didirikan secara resmi pada November 2023, Svara Nusantara tumbuh dari mimpi sederhana 7 orang pemuda yang pernah bergabung dalam tim Gita Bahana Nusantara. Dari pengalaman itulah mereka menyadari bahwa banyak potensi penyanyi muda yang belum memiliki wadah untuk menyalurkan cinta mereka terhadap lagu-lagu daerah. Founder sekaligus Choir Master (Pengaba) Svara Nusantara, Ahmad Yani (Javert) mengatakan “Bersama Svara Nusantara, kami ingin menciptakan ruang di mana anak muda bisa belajar, bernyanyi, dan mencintai budaya kita dengan cara yang relevan untuk zaman ini.”
Awalnya, Svara Nusantara hanya beranggotakan segelintir teman dekat yang punya latar belakang beragam yang semuanya punya satu benang merah: semangat menjaga warisan budaya lewat harmoni suara. Mereka mulai latihan di ruang sederhana, membawa notasi lagu daerah dari berbagai provinsi, dan mencoba menghidupkannya dalam aransemen paduan suara modern yang dapat dinikmati generasi muda.
Menurut Javert, setiap lagu daerah yang mereka bawakan memiliki makna tersendiri, bukan hanya dari sisi musikal, tapi juga emosional. “Saat kami menyanyikan lagu dari daerah tertentu, kami belajar nilai-nilai di baliknya seperti kebersamaan, harapan, bahkan kisah cinta yang sederhana. Musik warisan nusantara itu kaya, dan kami ingin memperkenalkan kekayaan itu kembali ke masyarakat,” jelasnya.
Dalam prosesnya, Svara Nusantara tidak hanya menjadi tempat latihan vokal, tetapi juga laboratorium kebudayaan. Para anggota mempelajari filosofi lagu, cara pelafalan bahasa daerah, bahkan menggali cerita rakyat yang mengiringi karya tersebut. Pendekatan ini menjadikan Svara lebih dari sekadar kelompok paduan suara namun mereka adalah komunitas pembelajar budaya.
Meski usia mereka masih muda, Svara Nusantara sudah menunjukkan kedisiplinan dan profesionalismenya yang kuat. Setiap minggu, mereka meluangkan waktu untuk latihan teknik vokal, harmoni, dan ekspresi. Mereka juga terbiasa membedah makna tiap aransemen agar penampilan mereka bukan hanya indah didengar, tapi juga bermakna. “Paduan suara itu soal menyatukan perbedaan. Setiap suara punya karakter, tapi ketika digabungkan dengan niat yang sama, hasilnya bisa sangat menyentuh,” ujar Javert.
Yang menarik, sebagian besar anggota Svara tidak berasal dari latar belakang pendidikan musik formal. Ada yang arsitek, pelajar, guru, bahkan tenaga medis. Namun ketika mereka bernyanyi bersama, semua sekat itu lenyap. Di ruang latihan, yang ada hanyalah kecintaan pada musik dan kebanggaan terhadap Indonesia. “Kami selalu bilang, siapa pun bisa ikut, asal punya komitmen dan cinta pada budaya. Musik itu milik semua orang,” tambah Javert.
Svara Nusantara pun punya visi jangka panjang yang jelas yaitu menjadikan musik paduan suara sebagai jembatan diplomasi budaya. Mereka percaya, harmoni suara dapat menyatukan perbedaan, baik di panggung dalam negeri maupun internasional. Bagi Javert, setiap penampilan Svara Nusantara bukan hanya aksi seni, tapi juga pernyataan identitas bangsa. “Ketika kami bernyanyi di depan publik, kami membawa cerita ribuan pulau, bahasa, dan budaya. Kami ingin dunia tahu, Indonesia punya warna yang luar biasa,” tutup Jave
Penulis: Shibuya
Editor: Andhika Anggoro Wening










